DETAIL REKOD
Kembali ke sebelumnya
Kembali ke sebelumnya
Judul | EKSPERIMENTASIMODELPEMBELAJARANPROBLEM POSING PADA MATERI DIMENSI TIGA TERHADAP KEMAMPUANPEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI TINGKAT KEAKTIFAN SISWA KELAS XSMA 1 KALIWIROTAHUNAJARAN 2011/2012 |
Edisi | |
No. Panggil | |
ISBN/ISSN | |
Pengarang | DIMAS PUTRA MADITA |
Subyek/Subjek | Matematika |
Klasifikasi | |
Judul Seri | GMD | Skripsi |
Bahasa | Indonesia |
Penerbit | |
Tahun Terbit | 2012 |
Tempat Terbit | Purworejo |
Kolasi | |
Catatan | |
Detil Spesifik | ABSTRAK: Dimas Putra Madita. Eksperimentasi model pembelajaran problem posing pada materi dimensi tiga terhadap kemampuan pemahaman konsep belajar matematika ditinjau dari tingkat keaktifan siswa kelas X SMA 1 Kaliwiro tahun ajaran 2011/2012. Skripsi. Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) kemampuan pemahaman konsep belajar matematika siswa dengan model pembelajaran problem posing lebih baik daripada siswa dengan model pembelajaran konvensional; (2) kemampuan pemahaman konsep belajar matematika siswa dengan tingkat keaktifan tinggi lebih baik daripada siswa dengan tingkat keaktifan sedang maupun rendah; (3) ada interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat keaktifan belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 1 Kaliwiro tahun ajaran 2011/2012. Sampel penelitian berjumlah 47 siswa menggunakan teknik sampling Cluster Random Sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah dokumen, tes hasil kemampuan pemahaman konsep, dan lembar observasi keaktifan. Instrumen yang digunakan telah diujicobakan dan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Sebagai tindak lanjut dari analisis variansi dilakukan uji Scheffe. Hasil penelitian dengan taraf signifikansi 5% menggunakanan analisis variansi dua jalan set tak sama dilanjutkan uji lanjut pasca anava dengan uji Scheffe menunjukkan bahwa: (1) = 7,861 > = 4,078, artinya hasil kemampuan pemahaman konsep belajar matematika siswa dengan model pembelajaran problem posing lebih baik daripada siswa dengan model pembelajaran konvensional; (2) = 11,837 > = 3,225, artinya hasil kemampuan pe- mahaman konsep belajar matematika siswa dengan keaktifan belajar tinggi lebih baik daripada siswa dengan keaktifan belajar sedang maupun rendah; (3) = 4,431 > = 3,225, artinya secara umum tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan belajar terhadap kemampuan pemahaman konsep belajar matematika. Namun jika dilihat dari masing masing model pembelajaran, pada model pembelajaran konvensional, siswa dengan keaktifan belajar tinggi lebih baik daripada siswa dengan keaktifan belajar sedang dan rendah. Kata-kata kunci: pemahaman belajar, problem posing, model pembelajaran, |
Gambar Sampul | |
Lampiran | LOADING LIST... |
Ketersediaan | LOADING LIST... |
Kembali ke sebelumnya |